Selasa, 25 Oktober 2022

Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Semboyan yang pernah dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodho (Seorang pemimpin harus mampu memberi tauladan), Ing Madya Mangunkarsa (Seorang pemimpin mampu memberikan dorongan, semangat dan motivasi dari tengah) , Tut Wuri handayani (Seorang pemimpin harus mampu memberi dorongan dari belakang), yang artinya adalah Seorang pemimpin (Guru) harus smampu memberikan teladan dan memberikan semangat dan motivasi dari tengah juga mampu memberikan dorongan dari belakang untuk kemajuan seorang muridnya.

Sebagai pendidik yang merupakan pemimpin pembalajaran harus menyadari tugasnya adalah menuntun kodrat yang ada dalam diri anak didik agar berkembang sesuai dengan kodratnya sehingga  murid menjadi manusia yang dimanusiakan dan manusia yang bisa memiliki kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 

Dengan alasan  tersebut maka seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menjadi sosok yang bisa mengambil suatu keputusan yang tepat dan berpihak pada murid. 

Dalam mengambil suatu keputusan dari suatu permasalah yang timbul saat menjalankan perannya sebagai penuntun maka seorang guru perlu menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 Prinsip pengambilan keputusan serta  melakukan 9 langkah dalam pengambilan keputusan, baik dalam  masalah dengan jenis dilema etika ataupun masalah dengan jenis bujukan moral.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Seorang guru seyogyanya memiliki nilai-nilai kebajikan dalam dirinya. Nilai -nilai kebajikan yang perlu ada dalam diri seorang guru diantaranya adalah nilai keadilan, tanggung jawab, kejujuran, bersyukur, lurus hati, berprinsip, integritas, kasih sayang, rajin, komitmen, percaya diri dan kesabaran. 

Dengan nilai-nilai kebajikan yang ada pada seorang guru maka akan berpengaruh dalam pengambilan suatu keputusan terhadap permasalahan yang timbul dalam kegiatan pendidikan; untuk itu penting bagi seorang guru  memupuk nilai-nilai kebajikan tersebut agar seorang guru bisa menjiwai sebuah keputusan  yang tepat dari permasalahan yang muncul.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Keterampilan Coaching adalah keterampilan dalam menggali kemampuan orang lain dalam memecahkan suatu  masalah yang dihadapi coachee. 

Keterampilan coaching yang harus dimiliki diantaranya adalah mampu memberikan pertanyaan yang berbobot, memiliki pembawaan yang positif, kemampuan mendengarkan dan memotovasi, bisa memandu percakapan, berkomitmen untuk terus belajar. 

Keterampilan coaching dapat membantu seorang guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot untuk memprediksi hasil keputusan dan melihat berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik dan siap dengan konsekuensi yang ditimbulkan keputusan tersebut.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari sosial emosionalnya dalam mengambil suatu keputusan karena kondisi sosial emosional guru yang stabil dan baik akan memberi pengaruh pada hasil keputusan yang diambilnya; maka untuk menstabilkan sosial emosional guru dalam megambil suatu keputusan, perlu  memiliki kompetensi kesadaran diri (self awareness), Pengelolaan diri ( self management), kesadaran soial (social awareness), dan keterampilan berhubungan sosial (realtionship skills). Dengan kompetensi tersebut maka diharapkan guru akan mampu mengambil suatu keputusan dengan tepat.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika diperlukan kesadaran diri atau self awareness dan keterampilan berhubungan sosial untuk mengambil keputusan dan memiliki kesadaran penuh dengan berbagai pilihan yang ada serta konsekuensinya masing-masing  . 

Sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan tdapat digunakan terutama pada uji legalitas untuk menentukan apakah masalah tersebut termasuk bujukan moral yang berarti benar vs salah ataukah dilema etika yang merupakan permasalahan benar vs benar. 

Apabila permasalahan yang dihadapi adalah bujukan moral maka sebagai seorang guru harus kembali kepada nilai-nilai kebenaran. 

Dan jika masalah tersebut dilema etika atau benar vs benar maka, guru perlu melakukan pertimbangan terhadap 4  paradigma pengambilan keputusan dan 3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah pengujian pengambilan keputusan.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Seorang guru dituntun untuk mempu mengambil keputusan secara tepat dan minim konsekuensi karena setiap keputusan yang diambil secara tepat , tentu akan memberikan dampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Kondisi tersebut adalah kondisi yang dicita-citakan. 

Maka untuk melakukan perubahan, diperlukan suatu pendekatan yang sistematis; dalam hal ini, dapat menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif melalui tahapan  BAGJA  dengan tujuan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan berpihak pada anak. Sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan  untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan?

Sebagaimana diketahu dalam mengambil suatu keputusan perlu melihat 3 prinsip diantaranya penting untuk berfikir hasil akhir dari keputusan yang sesuai dengan prinsip berpikir berbasis hasil akhir (end based thinking), selain itu juga perlu melihat peraturan yang mendasari keputusan yang diambil (berpikir berbasis peraturan-rule based thinking), serta prinsip berpikir berbasis rasa peduli (care based thinking). 

Dengan berkiblat pada 3 prinsip tadi  maka timbul beberapa tantangan dalam mengambil keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika diantaranya sulitnya melakukan koordinasi dengan orang tua siswa untuk meminta dukungan dan diskusi perbaikan dari setiap keputusan yang diambil. 

Kadang saat guru memutuskan suatu masalah dengan perinsip rasa peduli malah menghilangkan kepercayaan siswa dan sebagian wali murid terhadap peraturan yang dibuat disekolah.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang diambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid? Bagaimana memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda?

Tujuan akhir dari pembelajaran yang dilakukan adalah merdeka belajar. Merdeka belajar berarti murid bebas untuk mencapai kodrat alamnya (mengembangkan potensinya). 

Murid juga dapat mencapai kebahagiaannya sesuai dengan potensi yang dia miiki. Maka keputusan yang diambil guru tidak boleh merampas kebahagiaan murid dan juga merampas potensi yang dimiliki anak; dengan kata lain setiap keputusan yang diambil harus berpihak pada murid.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Guru merupakan seorang pemimpin pembelajaran yang tugasnya adalah menuntun kodrat dasar dari muridnya. 

Guru diibaratkan sebagai petani dan murid adalah benihnya maka berkembang atau tidaknya seorang murid tergantung dari tindakan yang diberikan guru. 

Untuk itu dalam proses pendidikan yang dijalankan guru maka setiap keputusan yang diberikannya penting untuk berpihak pada murid dan berfokus untuk perkembangan murid karena setiap keputusan yang diberikan guru sangat berpengaruh dengan kehidupan dan masa depan muridnya.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat ditarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang diperoleh dari pembelajaran materi ini dan keterkaitannya dengan modul sebelumnya adalah pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh guru dan perlu berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran.

Pengambilan keputusan sebaiknya berdasarpada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being).

Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk menghantarkan murid menuju profil pelajar pancasila.

Dalam perjalanan menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkan pengambilan dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut berpihak kepada murid.

Sejauh mana pemahaman tentang konsep-konsep yang telah dipelajari pada modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan?

Yang difahami dari konsep-konsep modul ini adalah

Ada 4 paradigma pengambilan keputusan

1. Individu lawan masyarakat

2. kebenaran lawan kesetiaan

3. keadilan VS belas kasihan

4. Jangka Pendek VS jangka panjang


Ada 3 prinsip mengambil keputusan

1. berfikir berbasis akhir

2. berfikir berbasi aturan

3. berfikir berbasi  rasa peduli


Ada 9 tahapaan pengambilan dan pengujian keputusan

Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang salingbertentangan

Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini

Pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulias, uji instuisi, uji publikasi, uji panutan/idola)

Pengujian paradigma benar atau salah

Prinsip pengambilan keputusan

Investigasi tri lema

Buat keputusan

meninjau kembali keputusan dan refleksikan

Dalam pengambilan keputusan perlu memperhatikan4 paradigma, 3 prinsip dan melakukan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang dipelajari pada modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini pernah mengambil  keputusan dengan situasi dilema etika. Dan pengambilan  keputusan yang dilakukan cukup berbeda dengan konsep yang dipelajari pada modul 3.1 ini, karena dalam kasus sebelumnya saat memutuskan suatu kasus tanpamelakukan uji regulasi dan ujia legal termasuk juga melakukan 9 tahapan dalam pengujian hasil  keputusan.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini, perubahan apa yang terjadi pada cara dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Konsep yang dipelajari tentun memberikan dampak luar biasa dalam penerapan dilapangan karena dengan konsep pengambilan keputusan ini maka tidak akan mengambil keputusan secara tanpa melakukan tahapan pengambilan keputusan  yang benar, Sehingga dengan melakukan tahapan yang tepat akan memberikan resiko kecil terhadap pengambilan keputusan yang diambil karena telah melalui tahapan yang semestinya dan setiap keputusan yang akan diambil akan memihak pada murid. 

Seberapa penting mempelajari topik modul ini sebagai seorang individu dan sebagai seorang pemimpin?

Materi ini spenting  karena sesuai dengan yang dipelajari bahwa guru yang merupakan pemimpin pembelajaran maka harus memiliki kecakapan dalam mengambil suatu keputusan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan mampu melakukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan yang tepat serta melibatkan oraang-orang atau pihak-pihak yang berwewenang dalam pengambilan keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar